Karena ada sesuatu yang kurang, saya berniat akan pinjam lagi. Saya bilang ke rekan Karyawan (orang TU) yang dipasrahi pegang modem, bahwa saya akan pinjam hari Kamis siang, supaya tidak mengganggu kerja kantor.
Pada Hari Kamis pagi saya menegaskan bahwa saya akan pinjam "nanti siang". Dijawab "Ya".
Tetapi ternyata siang hari modem sudah disimpan (seperti biasanya) dan saya tidak bisa pakai internet sekolah. Ada yang mengatakan, modem disimpan Mr B. Saya telpon Mr B. Dia mengatakan bahwa modem disimpan atas perintah Kepala Sekolah.
Saat itu juga saya menelpon kepala sekolah. Jawabannya tidak enak didengar. Beliau mengatakan bahwa dia sedang mengendarai mobil, tidak bisa mendengar jelas.
Akhirnya saya kirim sms (sms masih saya simpan), "Maaf pak, saya mau pakai internet sekolah. Tapi koq sulit. Kenapa pak ?"
Bapak Kepsek menjawab, "Besok ketemu saya"
Pagi harinya (Jumat, 8 Januari 2010) para guru dikumpulkan (tanpa memanggil saya secara pribadi). Di forum, saya "dimarahi". Katanya guru tidak boleh menggunakan fasilitas internet sekolah. Internet sekolah dipasang adalah untuk siswa. Jadi guru tidak boleh pakai.
Saya pikir okelah guru tidak boleh pakai internet. Yang boleh pakai adalah siswa.
Tetapi. Sekali lagi tetapi.
Sampai tulisan ini dimuat, ternyata siswa juga belum pernah pakai internet. Yang pakai hanya orang-orang tertentu (barangkali orang yang "dekat" dengan kepala sekolah), dan internet lebih sering tidak dipakai. Lebih baik tidak dipakai daripada dipakai oleh guru (padahal sudah langganan speedy unlimited). Sebagian besar guru tidak pernah memakainya. Akhirnya para guru membeli modem GPRS sendiri-sendiri.
Walaupun kecepatan aksesnya rendah, tapi tak apalah. daripada tidak sama sekali.
Harapan saya, semoga Bapak Kepsek yang "terhormat" segera menyadari kekeliruannya, dan memperbaikinya.